LINGLUNG


Banyak orang menganggapku sebagai orang pendiam. Padahal sebenarnya ketika aku sudah berada di rumah, aku justru sebaliknya. Aku gak tahu kenapa tapi sepertinya setelah banyak membaca buku psikologi dan sejenisnya. Mungkin aku ini termasuk tipe orang yang kurang terbuka pada orang yang belum kukenal begitu dekat.
***
Siang itu, matahari tengah memancarkan sinarnya. Siapapun yang langsung bersentuhan dengan sinarnya saja
pasti dapat merasakan panasnya di kulit. Tapi untungnya kala itu, aku sudah berada di ruangan yang cukup dingin dan sedang menunggu giliran di depan kelas. Yap. Seperti anak sekolah pada umumnya, aku mengantri untuk mengambil hasil laporan nilaiku di sana bersama teman-teman. Dan waktu pun berlalu tak terasa saat aku sedang asyik ngobrol dengan mereka. Meskipun hanya sesekali ikut merespon atau menambahi cerita liburan mereka, aku cukup menikmatinya. Kemudian saat nilai sudah dibagikan, aku dan temanku pun memutuskan untuk berbincang sejenak dengan beliau.
Lalu ketika kami tengah berkonsultasi, tiba-tiba seseorang mendatangi kelas kami. Ia ternyata sedang mencari seorang guru. Aku pun masih membicarakan sesuatu dengan pelan pada temanku karena tidak ingin mengganggu perbincangan beliau. Naasnya, saat aku masih berbincang, guruku memintaku untuk mengantarkannya. Aku yang masih larut dengan pikiranku sendiri hanya mengangguk pelan dan mengiyakan saja tanpa menanyakan tempat guru yang sedang dicari oleh orang itu. Padahal guruku sudah menceritakan pada orang itu tapi mungkin karena ia masih baru, ia minta diantarkan. Aku pun hanya menanyakan sedikit tentang sosok yang sedang dicari orang itu. Dan ia pun menjawab bahwa ia ingin bertemu dengan Pak Kepala Sekolah.
"Oh, Pak Kepsek!" gumamku pelan. Lalu aku masih melangkahkan kaki dan ternyata malah mengantarkannya keluar gedung. Aku baru tersadar. Lalu aku berbalik. Tentu saja, orang itu merasa aneh. 
"Kamu siswa disini kan?" Tanya orang itu padaku. Aku pun terkejut mendengarnya. Dan hanya mengangguk saja padanya seraya tersenyum untuk menghilangkan rasa malu yang sudah menyelimutiku.

"Kok kayak orang bingung gitu?" lanjut Orang itu. Tanpa menjawabnya, aku langsung masuk kembali ke gedung dan mengantarkannya ke kantor Kepsek. Orang itu pun masih mengucapkan terima kasih padaku. Sementara aku, kembali larut dalam pikiran dan menjadi terbebani karena merasa bersalah pada orang itu. Ya, karena aku keliru mengantarkannya keluar gedung. Tapi selang beberapa mennit kemudian, aku pun menjadi senyum-senyum sendiri dan kembali ke dalam kelas untuk mengambil nilaiku yang kutinggal disana. Dasar!!

Comments